Hidung Kelinciku

Thursday, January 25, 2007

By Sam (24012007-22.11)
Langkahku


Diciptakan dua telinga dengan satu mulut dikarenakan agar kita bisa lebih banyak mendengar daripada berbicara. Lantas untuk apa diciptakan 2 lubang di satu hidung? Satu pertanyaan yang sulit. Bisa jadi karena takut tertukar dengan mulut bila lubangnya hanya satu ditengah. Atau mungkin jawaban seriusnya adalah supaya yang satu bisa difungsikan disaat yang lain sedang dibersihkan sewaktu tersumbat. Semua pendapat itu memungkinkan sebagai jawaban bahkan bisa pula di perdebatkan! Beruntung aku mempunyai hidung yang tak perlu aku kecewakan karena keberadaannya. Meski secara fisik tidaklah sesempurna keinginan idealku namun secara fungsi masih tetap bisa aku syukuri. Hidungku masih bisa menyaring udara dengan kinerja yang dapat diandalkan. Mengantarkan oksigen tersaring untuk supplay paru-paru dan otakku sehingga menggelontor pikiran-pikiran negatifku.

Beberapa rekan sempat memperhatikan benda utilitas yang tepat berada ditengah mukaku ini. Unik begitu mereka bilang karena ada tahi lalat samar tepat di tengah hidung. Beruntung sebagian lagi mengatakan begitu, karena disana cuma ada tahi lalat bukan tahi kuda. Tapi sebagian bilang aneh karena seringkali kedapatan hidungku bergerak-gerak layaknya hidung kelinci! Usut punya usut baru beberapa tahun ini aku sadari meski penampakannya yang tidak terdeskripsikan namun hidungku mempunyai kepekaan yang jauh lebih sensitive dari kebanyakan hidung orang. Sepertinya hidungku seringkali bergerak-gerak saat sedang mengenali bau yang ada di sekitarku …satu reflek tak kusadari!.

Dikantor aku cukup mudah mengenali beberapa pelangganku dari bau badan ataupun wangi parfum yang biasa dipakainya tanpa melihat orangnya lebih dahulu. Bahkan aku bisa mengenali bila mereka mengganti parfum lama mereka. Juga bila mereka memakai parfum jenis mahal atau murah sekalipun! Bau makanan, buah, wewangian adalah bau yang khas dan pasti. Namun bau tubuh manuasia adalah bau yang amat sangat unik. Mereka punya bau yang berbeda antara satu dengan lainnya. Dan kadang bau badan itu berubah seperti halnya seorang wanita mempunyai bau yang kontras dari biasanya bila mereka sedang dalam masa “period”. Wajarlah bila kadang aku cukup terbantu dengan penciuman ini saat membuka pembicaraan untuk basa basi atau saat mendeteksi suasana baru yang aku masuki.

Orang seringkali tak menyadari bahwa bau yang dihasilkan tubuh secara terus menerus tidak saja berasal dari keringat namun juga mulut saat mereka bicara. Dan mau tak mau makanan sangat mempengaruhi produksi bau tersebut terlepas dari factor genetik bahwa ada orang mempunyai bau menyengat dan ada yang tidak. Kejelian dalam mengenali bau keringat ini sebenarnya akan membantu saat memilih parfum atau pakaian saat beraktifitas. Bau akan semakin menusuk bila menggunakan parfum yang tidak tepat atau banyak mengandung alcohol, demikian juga pemakaian bahan baju sintetis dan aktifitas di luar ruang terkena sinar matahari. Kondisi ekstrem seperti ini akan lebih memudahkan hidungku mengenali siapa dia yang menebar pesona secara salah.

Bukan hal yang selalu menguntungkan memiliki hidung peka. Karena seringkali terbentur dengan kegelisahan mencium bau tak sedap sementara yang lain menciumnya dengan biasa saja. Lebih parah lagi kalau terbentur dengan bau ekstrem yang jadi pantangan seperti bau duren atau asap rokok. Urusan parfumpun jadi masalah yang rumit karena tak semua bisa dengan mudah aku pakai. Sejauh ini aku lebih memilih parfum merk perancang jepang macam kenzo atau Isei Miyaki yang lebih netral. Bukan itu saja pamalinya, bau makanan enakpun akan bisa membuatku mual bila kebetulan saat itu aku dalam kondisi kenyang!

Pernah suatu ketika aku tergopoh pulang sekolah dengan perut kelaparan. Lima puluh meter dari rumah hidung kelinciku mencium bau masakan dan lalapan ketimun. Serta merta aku berhambur menuju pintu pagar rumah.

“Asyik ... ibu masak opor sama lalap ketimun.” Teriakku nyaring.

Ibuku menghampiriku lalu menggandengku cepat masuk rumah.

“Jangan keras-keras … malu!” bisiknya pelan “itu masakan TETANGGA!”

Labels:

posted by kinanthi sophia ambalika @ 1/25/2007 08:09:00 AM - 4 comments

2nd Anniversary MHI Tennis

Thursday, January 18, 2007

By Sam (15012006.09.23)
Langkahku


Dua tahun merupakan masa yang masih teramat muda untuk sebuah usia, namun dua tahun bisa menjadi satu perjalanan panjang bila kita menengoknya sebagai sebuah proses. MHI tennis yang diwujudkan tepat pada tanggal 9 Januari 2005 oleh 5 orang anggota millist Meanshealth Indonesia (Arie, Derry, Edwin, Sam & Yudha) adalah gambaran perjalanan panjang itu. Menjadi satu-satunya team olah raga yang dibentuk atas prakarsa anggota milist MHI yang masih eksis, solid dan paling lama berdiri, MHI Tennis telah mengalami masa-masa manis dan getir yang menjadi ujian perjalanan yang mendewasakan sebuah team. Belum genap setengah tahun usia team yang punya motto: Akrab, Fun & Sehat ini telah mengalami perkembangan jumlah anggota yang luar biasa hingga beberapa peminat terpaksa masuk daftar tunggu, karena kapasitas 3 lapangan yang tersedia tidak mencukupi. Perkembangan milist MHI Tennis (
MHI-Tennis@yahoogroups.com) pun mengalami peningkatan anggota hingga jumlah 80-an member dengan distribusi email pernah lebih dari 40 buah perhari dalam beberapa bulan. Namun ada kala beberapa kali team yang punya aktifitas bersama tak hanya terbatas di lapangan saja ini, diuji dengan surutnya jumlah anggota karena terbentur jadwal puasa, liburan atau adanya beberapa anggotanya yang berinisiatif mendirikan team baru bersama karena terbentur jadwal dan keterdekatan tempat tinggal. Namun sejauh ini MHI Tennis masih tetap mendukung dan bertahan dengan member aktif dilapangan mencapai 15 orang dan member milist 80 orang. Sejauh ini MHI Tennis telah menyewa 3 lapangan, 1 pelatih dan beberapa bellboy. Dan masih tetap berlatih tiap hari minggu di lapangan tennis Pasar Festival Kuningan dengan membuka pendaftaran pertiga bukan tiap tahunnya.


Sore 14 Januari 2007 lalu meski di kawatirkan akan turun hujan 20-an anggota aktif tennis dan milist hadir di lapangan untuk satu acara syukuran sederhana merayakan ulang tahun MHI tennis yang ke 2. Usai berlatih tepat pukul 18.00 sudut lapangan yang biasanya bertebaran bola digantikan dengan sebuah meja tempat bermacam jenang dan bubur digelar ditambah buah, es degan & kue ulang tahun. Spanduk Men’shealth terlihat dibentangkan termasuk 10 buah bingkisan door price dalam bag hitam yang cukup menggiurkan, karena selain berisi hadiah hiburan tercatat ada 2 jam tangan umbro dan 2 tas EXR yang siap dibagikan. Tak kurang dari Rp 2.5 juta nilai bingkisan yang disediakan oleh Men’shealth kali ini. Tak ketinggalan beberapa anggota pun turut memberikan door prise seperti bag, mug juga buku tulisan mereka yang telah diterbitkan.

Usai doa dan pemotongan kue yang diserahkan pada anggota terbaru, acara berlanjut dengan tukar kado silang yang menjadi ciri ulang tahun MHI. Kado-kado unik yang telah dibungkus kertas koran di putar mengikuti lagu untuk mementukan siapa yang berhak. Suasana makin riuh begitu kado dibuka karena aturan kado yang unisex tak sepenuhnya dipatuhi hingga ada rekan cowok yang memperoleh make up bag dengan warna pink! Muka-muka kepinginpun makin terlihat begitu doorprize mulai diundi. Hasilnya 10 orang dalam kegirangan dan selebihnya harus pulang membawa kecewa. Acara ditutup dengan menyantap hidangan bersama pelatih, ballboy dan pengurus lapangan yang selama ini ada dan mendukung aktifitas team di lapangan.

Satu harapan besar bahwa acara ini akan kembali hadir untuk memberi tanda ke 3, ke 4, ke 5 dan seterusnya bagi perjalanan team MHI Tennis ke depan. Keyakinan dan harapan itu cukup kuat, mengingat sejauh ini MHI Tennis cukup mampu untuk tetap bertahan dari pasang surut dan ujian sebuah perjalanan satu team. Mengingat MHI Tennis bukanlah hanya sekedar satu team olah raga melainkan satu komunitas sehat yang sangat peduli pada persahabatan dan kebersamaan dalam beraktifitas. Wajar hingga sejauh ini masih banyak mantan anggota dan partner yang masih menjalin aktifitas dan keterikatan emosional dengan MHI tennis meski tak lagi sering bertemu. Sejauh ini team pengurus MHI Tennis sepenuhnya sadar bahwa mempertahankan team ini jauh lebih berat daripada memulai, hingga tak terkira rasa terima kasih dan salut atas partisipasi dan dukungan para anggota sejauh perjalanan ini.

Semoga masa 2 tahun ini bisa lebih termaknai proses yang ada sebagai pendewasaan sebuah komunitas … sebagai sebuah keluarga.


Salam Ace,
Akrab, fun & Sehat

Labels:

posted by kinanthi sophia ambalika @ 1/18/2007 04:38:00 PM - 3 comments

Menutup & Membuka Tahun Dengan Beda

Wednesday, January 17, 2007


By Sam (16012007-22.01)
Langkahku


Menutup: Dengan Barbeque Bersama Keluarga

Waktu adalah hitungan dari sederetan urutan angka. Nyatanya tak ada beda antara hari ini dan lusa. Namun karena penanggalan ada saat terdapat hari istimewa, dan ada kala terdapat penggantian jeda. Bagi beberapa orang pergantian ini adalah satu yang istimewa. Aku bukanlah orang latah dengan hiruk pikuk pesta dan kemeriahan suasana saat tahun baru tiba. Malah seringkali waktu seperti ini menjadi waktu yang tepat untuk kumpul dengan keluarga dan menikmati rasa syukur bersama.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya kami hanya makan bersama di rumah ibu, kali ini kami memindahkan acara ke rumah kakak di Piyungan. Meski terbilang jauh, termasuk jauh dari keramaian pula tapi setidaknya kami ada tempat yang lebih lapang. Mengingat ada Yeni, Mamat, Cika dan Apey yang berlibur di Jogja tahun ini. Sejak awal Apey & Cika telah kami jemput walau pada akhirnya kesibukan membuat kami berangkat cukup larut ke piyungan. Jarak 17 kilo tak terasa ditempuh oleh 2 mobil yang sarat dengan bekal dan peralatan serta 14 orang di dalamnya.

Kami tak mau banyak menghabiskan waktu begitu semua bekal kami turunkan. Karena keburu lapar dan suasana yang jauh dan sepi serasa seperti sebuah camp kami segera berbagi tugas. Beruntung tetangga dua rumah menggelar acara tutup tahun dengan bakar-bakar plus musik yang cukup membuat sepi seperti tampak ada kehidupannya. Tak berapa lama ayam, udang, daging sapi, kambing dan gurame telah siap untuk dipanggang. Berpeluh Mamat memanggang, Apey dan Cika tak henti mengoleskan bumbu dan kakak-kakak plus keponakanku bergantian menyiapkan ini dan itu. Semua itu tak luput dari jeprat jepret dari kamera Apey. Hasilnya tak mengecewakan karena semua bisa termakan dengan enak. Lega. Waktupun merambat hingga pergantian tahun tiba. Kembang api dan ucapan selamat dari keluarga menjadi penutup malam itu dan kami segera bergegas istirahat karena besok kami pagi hari ini kami akan segera membuka tahun dengan kegiatan berat.



Membuka: Outbond pada Connected Go Blog #2


Mata masih terlalu sulit untuk dibuka saat pukul 6 kami berempat harus memulai perjalanan ke jogja, ke Benteng Vredeburg. Outbond adalah kegiatan kami membuka tahun ini. Dua bulan dalam masa persiapan telah menjaring minat 22 blogger untuk berpartisipasi. Tidak saja dari Jakarta dan jogja tapi juga dari Pati, Semarang, Sidoarjo dan beberapa kota lain. Terinspirasi untuk melanjutkan kebersamaan di akhir tahun di jogja yang telah dimulai tahun kemarin (baca). Kegiatan yang bertajuk Connected Blogger #2 ini secara sederhana diidekan untuk menggalang kebersamaan tanpa memperdulikan background komunitas untuk fun dan berbagi bersama. Unai, gita, dan Mamat adalah rekan yang sejak awal membantu persiapan dari kota masing-masing. Beberapa malam lalu kegiatan telah diawali dengan karaoke bersama 17 orang blogger dan di Benteng Vredeburg ini adalah meeting point kami untuk bersama menuju Kali Urang tempat outbond berlangsung. Rombongan diangkut oleh bus tepat pukul 07.30.

Hampir satu jam kami “dipanaskan” oleh instruktur outbond dengan ragam senam, perkenalan dan permainan hingga terbentuk 4 kelompok yang memulai menyusur bukit dan lembah Kali Urang dengan berbagai tantangan game mulai dari trust fall, terowongan keadilan, flaying fox, memindahkan air, mempertahankan harta benda, 10 perubahan ciri, dan permainan merambat dibagian akhir yang kami skip karena tenaga kami telah habis. Aku sendiri harus babak belur jalan mendaki kesana sini, terkena hukuman 10 perubahan ciri yang sangat norak hingga kulit terbakar dan gatal yang beberapa hari tak bisa hilang karena terkena rumput liar. Bagiku yang pobhia ketinggian outbond kali ini tak mudah terlebih harus melewati gua sempit dan gelap. Beruntung kelompokku sukses memenangkan tantangan menindahkan air dengan efisien dan smart. Dan lebih beruntung lagi karena semua blogger peserta adalah orang-orang yang heboh dan aktif bak model. Selebihnya acara ini patut dicungi jempol terlepas dari beberapa hal yang harus kami benahi.


Pukul 4 saat acara usai kami menutup dengan penyerahan hadiah bagi kelompok terbaik. Puncaknya adalah promo launching buku terbitan blogfam Flash! Flash! Flash! Sekaligus memperkenalkan Blogfam melalui paparan dan selebaran. Beberapa buku untuk doorprise dari Gradienpun sukses dibagikan selain buku Flash!3 yang diberikan kepada 4 orang blogger yang kami anggap dekat dan mensupport selama ini.

Saat bus yang menjemput kami tiba pukul 5 berebut kami naik karena badan teramatlah capai. Kami tak ingat lagi selama perjalanan karena tak satupun yang terbangun. Rasanya ingin terbagun tahun depan dengan kegiatan yang lebih seru lagi.

Sukses selamat berjumpa di Connected Go Blog #3 !


Thanks to:
All Partisipants - (Para seksi heboh)
Unai, Gita & Mamat - (Para seksi sibuk)
MAESTROGRAPH - Photocopy & Percetakan - (sebagai Sponsor
)


Labels:

posted by kinanthi sophia ambalika @ 1/17/2007 09:18:00 AM - 3 comments

Malam Syukur Untuk Kehadiran Seorang Ibu

Tuesday, January 09, 2007

By Sam (09012006.14.02)
Langkahku


Aku baru saja merebahkan badan di jok belakang mobilku ketika sebuah musik jazz mengalun singkat menandakan sebuah SMS masuk ke handphoneku. Kubiarkan sejenak, sekedar memberi waktu bagi badanku untuk rilex di tempat duduk menunggu mobil yang membawa kami berlima kembali ke Jakarta. Mobilpun bergulir tak berapa lama meninggalkan lambaian tangan rekan dan saudara yang mengantar. Sepuluh hari kami berada di Jogja. Terasa belum cukup. Terasa hati kami masih tertinggal disini.

Sebaris kalimat panjang muncul dari Apey yang memberitakan bahwa bersama Cika, dia telah sampai kembali di Surabaya. Memang beberapa hari ini kami & teman2-teman blogger menghabiskan tahun baru dan mengadakan acara outbond bersama.

”...Your family is amazing.”

Apey menutup SMSnya dengan kalimat yang membuatku memandang kebelakang. Memandang hal-hal manis dan rentak kebersamaan dalam keluargaku yang selalu kami syukuri. Menoleh pada pahit getir dan langkah terantuk kami yang juga sama sekali tak kami luputkan dari rasa syukur. Dan awal tahun ini kami masih diberikan kesempatan yang manis untuk didampingi ibu kami hingga usia beliau telah menginjak 70 tahun, 2 januari lalu.


Selain untuk bertahun baruan dan meng-arrange acara dengan teman-teman blogger. Rutinitas pulang kampung akhir tahun ini untuk menyambut Natal dan Idul Adha serta puncaknya untuk menggelar syukuran atas kehadiran Ibu di tengah keluarga. Sejak mula syukuran ini akan dijadikan satu kejutan bagi Ibuku tapi mendekati acara rencana ini diurungkan mengingat persiapanya mulai melebar, dan tak urung kembali melibatkan Ibu. Terlebih saat kami harus memindahkan tempat syukuran dari rumah Ibu di Klitren ke rumah Kakak di Piyungan agar tidak saja tetangga yang bisa hadir tapi juga teman dan kerabat para anak dan cucu selain teman-teman gereja ibu bisa ditampung di tempat yang lebih luas. Untuk mempermudah kami menyediakan 3 bus untuk transportasi para undangan mengingat Piyungan berjarak 17 Km-an diluar kota Jogja.

Cuaca malam itu cukup bersahabat meski hujan gerimis perlahan datang dan pergi. Kebaktian Syukur segera digelar begitu undangan, rekan dan sahabat genap berkumpul. Dan syukuranpun menyusul sesudahnya dengan melibatkan kami para anak dan cucu. Suasanapun jadi makin semarak saat dinner dan doorprize tali asih dibagikan kepada para undangan.

Malam itu kami bersyukur bisa menghimpun rekan, sahabat dan teman-teman ibu juga saudara yang lain dalam satu kebersamaan. Malam itupun tak putus aku dalam syukur diberi kesempatan dan waktu untuk selalu didampingi oleh Ibuku. Digenapkan dan diikat rasa persaudaraan dan kasih sayang diantara kami.

”Ibu .... terima kasih!” Doaku lirih kubisikkan.

Note:
Terima kasih untuk Unai, Apey, Gita, Mamat & Cika Yang telah melewatkan malam itu bersama keluarga kami.


Labels:

posted by kinanthi sophia ambalika @ 1/09/2007 04:27:00 PM - 7 comments