Terpaku Pria-ku

Tuesday, September 02, 2008

By Be Samyono (02092008.10.30)
Ceritaku

Aku selalu berfikir benar. Atau lebih tepatnya membenarkan. Mengganggap tak salah dan layak saja bahwa Pria-ku berhak untuk memaku hatiku. Menancapkannya di dinding disamping rumah didekat teritisan. Dan bukan di rebahkan diperaduan dimana dia bisa berbagi mimpi indahnya denganku. Aku memaklumi. Karena hatiku belumnya mengantongi anggukan guna menjadi perempuanmu juga belum mendapat ijin guna menyematkan kata kekasih di dadaku.




Aku tak salah. Bila aku memanggulnya dalam prioritas tertinggi. Meski aku terlunta dengan keinginan akan pengakuannya tapi aku selalu merasa ini harga yang pantas untuk kudapat. Karena aku akui bahwa aku merasa menjadi diriku dengan cara ini. Mungkin ini hal bodoh. Tapi aku berjalan dengan prinsipku.


“Itu Prinsip bodoh!” Kata hatiku di satu hening.

“Bodoh?”

“Amat sangat bodoh!,” Kata itu menegaskan. “Tidakkah hatimu lapuk?”.

Aku terhenyak. Kusadari hatiku telah terpaku 3 tahun lalu. Ditempat sama, di dinding yang sama dan paku yang sama! Hatiku memang tidak lapuk. Tapi hasratku telah tercabik dan kelelahan. Beku mendingin terterpa musim yang terus berlari dan berganti. Tiga tahun hatiku tak pernah dia hadirkan diberanda rumahnya meski dia tahu hatiku berkeinginan untuk berteduh. Meski dia tahu hatiku tidak sekedar hati yang bisa kau ajak bersenang dan berbagi derita kala semua temanmu tiada.


Pria-ku aku ingin menikammu karena perlakuanmu. Tapi aku tak ingin berbuat salah dengan mengikuti pembenaranku. Benar … prinsipkulah yang bodoh. Bodoh untuk tidak segera menutup pintu yang tak pernah bisa mempersilahkanku masuk. Sementara banyak pintu diluar sana banyak yang mengharap ketukan tanganku!


Pria-ku aku akan mencabut hatiku dari dinding teritismu. Paku yang mengkaratkan hati kewanitaanku. Aku akan membawanya ditempat yang layak dimana hatiku bisa DICINTAI! Dimana tidak ada bayangmu MENGISI!



PS: Fiksi ini untuk sahabatku yang telah melepas
Rantai pasungnya .... kemarin!

Labels:

posted by kinanthi sophia ambalika @ 9/02/2008 12:18:00 PM -

13 Comments:

Blogger ime' said...

waduh... ada apa ini?

7:16 PM  
Anonymous Anonymous said...

erhmm... priaku itu sapa? hehehe... tapi baik2 aja kan?
puasa... puasa...

3:52 PM  
Blogger kinanthi sophia ambalika said...

Banyak yang mempertanyakan tulisan ini walau sebenernya ini bukan hal yang mengejutkan bagi yang sering mampir. kata ganti orang pertama "aku" selalu jadi favorite saya untuk menulis meski "aku" tidak selalu berarti saya pribadi bahkan selalu bukan saya. Bisa seorang anak, seorang wanita tua, pelacur malang, pria pendendam atau siapa saja.

.... nikmati ke"aku"an ku yang bisa siapa saja disini.

11:00 PM  
Anonymous Anonymous said...

ALTER EGO yang tidak pernah berujung????

2:36 PM  
Anonymous Anonymous said...

Mas Sam, saya jadi ikut2xan tertarik nih untuk bikin cerita seperti mas sam, tunggu tanggal mainnya yah :)

-Setiaji-
www.kodokijo.net

9:38 AM  
Anonymous Anonymous said...

pak dosen.. saya mahasiswa bapak d kls Studi KElayakan Bisnis thn kmrn :)

wah.. saya baca 2x br ngerti ceritanya huhu.. apakah mengenai kesetiaan seorang istri atau perasaan sulitnya melupakan seseorang?

10:07 AM  
Blogger yaya said...

Priaku..siapakah kamu?

11:43 AM  
Anonymous Anonymous said...

Hehehe ke'aku'an yang nyata? :D hehehe... Happy Idul Fitri ya :)

7:46 PM  
Anonymous Anonymous said...

rantai pasung ? bebas ? hmmm...

imgar

9:47 PM  
Blogger LiLiN said...

trus aku kapan ya mas bisa melepas paku ku?!..

meski paku yg berbeda.. :p

7:51 AM  
Anonymous ferry said...

ceritanya singkat tapi bagus..

3:30 PM  
Anonymous cara mudah, cepat dan aman menghilangkan jerawat dengan total said...

ikut nimrung gan.

1:56 PM  
Anonymous Obat Ejakulasi Dini Paling Mujarab said...

Terimakasih, Semoga Bermanfaat

2:08 PM  

Post a Comment

<< Home