Memburu Pose dari Ancol Ke Fatahilah
Thursday, June 08, 2006
By Sam (06062006.15.49)
Kewirausahaan
Langit Jakarta tak pernah bersahabat untuk bisa diharap. Jarang kutemui dia menunjukkan sayu birunya dengan awan cantik menggantung di kaki jenjangnya. Seringkali dia malah menampakkan ragu dalam warna kelabu. Memendar rata dan tanpa gradasi meski untuk sekedar basa basi. Demikian juga yang terjadi pada hari Sabtu, 3 Juni 2006 lalu. Padahal sesuai schedule aku akan melakukan pemotretan pre wedding untuk Arin & Echa. Mau bagaimana lagi? Sudah pasti photo-photo yang didapat akan kurang maksimal namun rasanya tak mungkin membatalkan schedule hanya karena langit yang sulit ditebak.
Meski pemotretan pre wedding Sabtu itu hanya untuk seorang teman. Namun itu sama sekali tak mengurangi persiapanku. Bukan saja mengenai kesiapan peralatan yang digunakan namun juga lokasi dan konsep secara general. Bahkan jauh hari sebelumnya aku telah meminta Arin untuk mencari referensi mengenai pre wedding photo. Setidaknya untuk melibatkan client pada proses agar mereka lebih paham terhadap pelaksanaan pemotretan nantinya. Bahkan sebelumnyapun telah aku informasikan untuk menyiapkan kostum dan perlengkapan lainnya seperti make up dan barang-barang kecil lainnya yang mungkin terlupa Namun sangat membantu saat pemotretan. Jepit misalnya.
Pelaksanaan pemotretan mundur hampir 2 jam dari jadwal. Sesegera mungkin aku putuskan untuk tidak menganggap ini masalah yang besar. Bagaimanapun Aku tidak ingin mood dan suasana jadi kacau bila dipaksakan untuk buru-buru. Termasuk juga saat menuju lokasi pemotretan di Ancol. Suasana akrab dan nyaman sengaja aku bangun melalui komunikasi dengan harapan baik diriku dan mereka bisa santai saat pemotretan nanti. Dan benar! Arin dan Echa meskipun sebelumnya tak pernah terlibat dalam acara photo sesion tapi mereka cukup mudah diarahkan dan cukup ekspresif memandang kamera.
Dibantu Mamat pemotretan sesi pertama di Ancol tepatnya di pantai festival, dan pasar seni terselesaikan hingga tengah hari. Tak kurang dari 100 photo tersimpan di Memory Diskku. Dan bisa ditebak bahwa kebanyakan photo diambil dalam langit kelabu dan matahari yang malu-malu. Beralih ke session ke 2, Arin menginginkan baju formal sehingga satu-satunya tempat yang bisa terjangkau dan tepat dengan kostum adalah museum fatahilah. Bergegaslah kami kesana sebelum matahari tergelincir.
Seperti kebanyakan tempat memotret di museum itu susah susah gampang. Jarang ada yang mengijinkan masuk sehingga pemotretan hanya bisa dilakukan di luar. Dan kebetulan sekali sore itu matahari cukup bagus. Terdapat 4 pasang calon penganting yang sedang mengambil photo disana. Kondisi ini sangat membantu Arin dan Echa untuk berpose senyaman mungkin mengingat pakaian yang mereka kenakan sangat berat. Pukul 3 lewat pemotretan ini selesai. Kamipun meluncur pulang dengan terlebih dahulu menikmati kemacetan yang amat sangat di wilayah glodok yang sudah terbilang tradisi.
Pose Lengkap ada di SAMLENS
Tip & Trik Pre Wedding Photo Session:
- Rencanakan segala sesuatunya dengan matang. Baik teknis, konsep ataupun output yang diinginkan oleh client termasuk juga lokasi serta kostumnya. Ini untuk menghindari terbuangnya waktu dista pemotretan.
- Di hari pemotretan pastikan segala sesuatu disiapkan dengan baik. Mulai dari peralatan serta kesiapan pernak-pernik lainnya (peniti, jepit, tissue penghapus keringat dll).
- Bangunlah komunikasi dan suasanya yang konduktif dengan client agar mereka merasa nyaman dan tenang saat pemotretan. Terlebih client yang belum pernah menghadapi photo session sebelumnya. Arahkan Client untuk menunjukkan muka eskpresif ataupun pose yang diinginkan karena itu kunci utama.
- Tunjukkan kinerja yang cepat, tepat dan efisien karena konsidi outdoor kadang cepat berubah dan sulit ditebak sehingga kita tidak kehilangan moment-moment penting.
- Maksimalkan hasil pemotretan tersebut dengan proses retouch untuk menghasilkan hasil akhir yang diharapkan.
Salam Kewirausahaan
posted by kinanthi sophia ambalika @ 6/08/2006 08:00:00 AM -
6 Comments:
Mas, gabung yuuuk sama milis bundainbiz, biar namanya bunda tp ada bapak2nya koook. Jd mas bs berbagi ilmu gituh :)
gak habis-habis gue (Ajie) memuji kreavitivas pemilik web ini , salut ! (http://kodokijo.indika.net.id)
Mas, apapun yg dilakukan, asal dgn ketulusan, hasilnya pasti memuaskan.
Foto nya bagus banget loh.
Mas memang kreatif dan handal!!! SALUT.
boss, foto lo keren abis. gue suka banget yang background-nya laut, sama yang lo buat warnanya kuning kecokalatan itu, you know which one laahhh (Arin&Echa di Samlens maksud gue :P).keren banget.
huhuhuhu... kapaaannn yaaah gue jadi modelnya :)):)):)) kekekekekek... *am so klepek-klepek ngeliat jepretan lo, boss!!!*
keren
Foto nya keren....gw juga bertanya2 apakah kalo nanti tiba giliran gw kayak Arin & Echa, Mas fotografer Sam bersedia mengabadikannya juga.....hehehe....
Post a Comment
<< Home