Kesempatan Kedua

Tuesday, June 06, 2006

By Sam (06062006.09.03)
Langkahku

Sepuluh hari sudah gempa dengan kekuatan 5.9 SR di jogja itu berlalu, aku sendiri bahkan sudah di Jakarta dengan rutinitasku. Seperti buku yang telah di baca semestinya lembar-lembar itu telah tertutup, tersimpan di rak dengan rapinya. Namun nyata tidak demikian halnya. Tidak semudah itu.

Aku masih sering terkejut bila ada sedikit getaran, dadakupun masih suka deg-degan tak tentu bila mendengar gemuruh atau keramaian dan juga masih membawa peristiwa gempa itu dalam mimpi. Bahkan saat menonton X-men 3 aku menjadi sangat tak nyaman karena gelegar audio visualnya sedemikian hebohnya. Dan yang parah aku hampir meloncat saat HP silent seorang rekan bergetar di dekatku. Payah!

Namun sekali lagi itu belum usai. Mulai senin kemarin begitu banyak email, YM bahkan sms yang mengabarkan bencana susulan yang akan melanda Jakarta berkaitan dengan angka keramat 666 ataupun jelang 11 hari pasca gempa Jogja. Jujur ... gempa adalah peristiwa yang sama sekali tak bisa di prediksikan dan itu logis sekali. Namun bagi aku yang telah mengalami sendiri gempa besar itu mau tak mau logika itu seakan menguap. Ujungnya makin tak tenang. Beruntung satu keyakinan atas kuasa Dia bisa meredam semua itu. Entah mengapa sedemikian tertatihnya konsidi belakangan ini masih ada pihak yang menyebarkan ketakutan tak beralasan seperti ini. Satu kata bagi mereka... Terkutuklah!

Selama ini aku berfikir aku orang yang sama sekali tidak beruntung karena harus mendapatkan banyak hal dalam hidupku dengan bersusah payah dahulu. Berpeluh dan mengorbankan banyak hal terlebih dahulu. Tapi aku keliru. Gempa kemarin membukakan mataku betapa kasih dan keberuntungan ada di pihakku ... dan itu lupa untuk aku syukuri. Keluargaku utuh demikian dengan hal-hal yang kami punya. Aku beruntung karena telah keluar dari daerah bencana dengan kerutinitasku dibanding banyak saudara yang masih bergulat dengan kepedihan dan kepastian akan hidup yang masih terus dipertanyakan. Belum lagi menurut perkiraan gempa susulan akan ada selama 14 hari, aku yakin secara fisik maupun mental hal ini amat sangat melelahkan.

Bencana gempa ini sangat memberi pelajaran betapa pentingnya kita menghargai banyak hal dalam hidup kita. Betapa perlunya kita tidak menunda-nunda kebaikan yang masih mampu kita berikan. Terlebih bagi kami yang mengalaminya betapa pupusnya kesempatan yang kami punya.

Disaat Tuhan masih berikan KESEMPATAN bagi kita .... jangan ABAIKAN. Itu saja!

posted by kinanthi sophia ambalika @ 6/06/2006 09:46:00 AM -

6 Comments:

Blogger anastasianani said...

yo ih, btw, hr ini tuh 666 he he he.. sebel banget sama spam di email maupun lewat ymku ttg itu..

9:57 AM  
Blogger yaya said...

Bersyukur ya mas, kita msh dikasih second chance sama Yang Di Atas. Second chance to cherish everything and everyone we have.


*meluk nyokap yg lg nonton tv

11:06 AM  
Blogger unai said...

Kepasrahan itu saja. Meski tak dapat kita pungkiri ketakutan menyelimuti. Pasrah dengan papaun yang akan kita hadapi nantinya. Toh mati saat ini dan besok sama saja, yang terpenting adakah bekal kita cukup untuk ke sana.

4:20 PM  
Blogger Sisca said...

Sy juga mendengar issue itu, smg hanya kerjaan orang iseng.

Hidup dan mati adalah bagian dari perjalanan manusia, asal kita jadikan setiap hari adalah hari yg berarti, pasti tak akan sia2 :)

7:04 PM  
Blogger kodokijo said...

Semoga Yogya kembali pulih, baik alam & manusianya ...(http://kodokijo.indika.net.id)

7:31 PM  
Blogger Apey said...

Semoga keadaan akan segera membaik.Live must go on !! Insya Allah apapun yang terjadi dan dirasakan karena bencana ini pasti ada hikmahnya..

7:32 AM  

Post a Comment

<< Home