Sepenggal Ucapmu

Thursday, August 04, 2005

By Sam (04082005.16.26)
Fiksi Senja

Berlari, berkejar siluet bayang di pandang jendela. Mataku hanya menatap di ujung kemudi tanpa peduli. “Kurang apa … kita?. Sepenggal tanya yang kau ucap dini tadi membeban memenuhi pikirku.

Irisan hatiku ….
Ku dalam renung mencerna katamu. Akankah ini satu tanya atau sekedar wujud asa yang kian sirna. Bila ucapmu adalah satu tanya. Jawab pasti telah dalam tangkupmu. Dalam pahammu. Bila ucapmu adalah satu hilang asa. Ku tahu tuturkupun tak kan mampu untuk menemukannya.

Irisan hatiku …
Tiada rasa bagi kita yang tak tergenapi, Tiada pikir kita yang tak terlengkapi. Namun nyata semuanya taklah mencukupi. Asa kita jauh dari kata … terpenuhi.

“Kurang apa … kita?
Kembali ucap itu mengejarku. Berkelebat dan menyesak.

Irisan hatiku ….
Ucap itu tak perlu jawab. Ucap itu hanya butuh kelapangan hati. Untuk menelan segala gundah juga resahnya realita. Ucap itu hanya butuh hangatnya hati. Untuk menyadarkan bahwa tak ada salah dengan rasa kita. Untuk mengingat bahwa dalam langkahku selalu ada dirimu

…………..

Ku dalam hening! Ku dalam kejar.


Di sendiriku, Hati ini tlah melukis cinta, Yang kuingini, Yang saat ini ku tak tahu di mana, Di manakah kau cantik.
Sesungguhnya aku kangen kamu, Dimana dirimu aku ngga ngerti,
Dengarkanlah kau tetap terindah, Meski tak mungkin bersatu, Kau slalu ada di langkahku
Mengapa harus, Keyakinan memisah cinta kita, Meski cintamu aku (kahitna)

posted by kinanthi sophia ambalika @ 8/04/2005 05:18:00 PM -

5 Comments:

Blogger mamat ! said...

salam yah buat irisan hatinya. kaykanya tuh orang berarti banget buat lu yah. eh gimana kalo cerita lu dibukukan ajah ?

10:29 AM  
Anonymous Anonymous said...

siapa siy cowok yang nggak beruntung itu ? huakakakaka

1:28 PM  
Blogger uDA said...

hi sam

indah sungguh 'irisan hatiku' itu.
once again..i love reading ur blog.
walaupun banyak words yang saya kurang faham. its ok. perbezaan itu mungkin juga sesuatu yang indah, bukan?

keep on writing!

4:45 PM  
Blogger ben said...

*speechless*

8:29 PM  
Blogger Abdul Fattah said...

pernah kurasakan hati teriris...

sakitnya bukan main mas...

bagian dalam hati kadang menjadi sangat menyenangkan dan kadang sangat menyakitkan...

8:33 PM  

Post a Comment

<< Home