Persandingan Kedua
Friday, July 22, 2005
By Sam (130705-23.30)
Genap satu minggu setelah acara pernikahan Bro-ku di malang kini perayaan diadakan kembali di Jogjakarta untuk sanak kerabat pengantin Pria. Kubayangkan beratnya rangkaiana acara di Malang harus di ulang kembali di Jogja meski beberapa acara telah dihilangkan. Makin berat karena panitia inti kali ini ada aku didalamnya. Dengan pakaian Jawa lengkap aku harus berpeluh kesana kemari dalam multi tasking job dan senyum tetap mengembang saat tangan dijabatkan ke rekan-rekan. Kulalui ini dengan cita karena kupikir hal ini lebih ringan dibanding si pengantin. Meski hanya duduk dan tersenyum tapi Gaya Busana Jogja Ageng ini bener-benar seperti siksaan. Tak hanya kain bermeter yang dililitkan tapi segala aksesoris terjepit erat di badan. Berat dan ribetnyapun tak ketulungan. Sudah pasti mereka tak ingin dua kali mengulang.
Dalam pikirku bila waktunya tiba mungkin aku lebih memilih untuk tak melalui perayaan yang sedemikian berat ini. Bisa dikata ini bukan "gue banget" ku ingin yang lebih simple namun sarat makna dan kenangan. Ah tapi apa hendak dikata bila waktu itu masih dipertanyakan kapan ...
Salutku pada Bro-ku yang telah melalui semua ini dengan suka dan cita. Harap photo-photo kecilkuku bisa jadi sekelumit kenangan.
Genap satu minggu setelah acara pernikahan Bro-ku di malang kini perayaan diadakan kembali di Jogjakarta untuk sanak kerabat pengantin Pria. Kubayangkan beratnya rangkaiana acara di Malang harus di ulang kembali di Jogja meski beberapa acara telah dihilangkan. Makin berat karena panitia inti kali ini ada aku didalamnya. Dengan pakaian Jawa lengkap aku harus berpeluh kesana kemari dalam multi tasking job dan senyum tetap mengembang saat tangan dijabatkan ke rekan-rekan. Kulalui ini dengan cita karena kupikir hal ini lebih ringan dibanding si pengantin. Meski hanya duduk dan tersenyum tapi Gaya Busana Jogja Ageng ini bener-benar seperti siksaan. Tak hanya kain bermeter yang dililitkan tapi segala aksesoris terjepit erat di badan. Berat dan ribetnyapun tak ketulungan. Sudah pasti mereka tak ingin dua kali mengulang.
Dalam pikirku bila waktunya tiba mungkin aku lebih memilih untuk tak melalui perayaan yang sedemikian berat ini. Bisa dikata ini bukan "gue banget" ku ingin yang lebih simple namun sarat makna dan kenangan. Ah tapi apa hendak dikata bila waktu itu masih dipertanyakan kapan ...
Salutku pada Bro-ku yang telah melalui semua ini dengan suka dan cita. Harap photo-photo kecilkuku bisa jadi sekelumit kenangan.
posted by kinanthi sophia ambalika @ 7/22/2005 05:16:00 PM - 
9 Comments:
A very nice wedding, indeed. Heheheh...couldn't agree with you more,Mas, "kalo insyaAllah saatnya tiba, aku (kalo boleh) milih cukup ijab kabul aja di mesjid.
Sayangnyaa, *sigh...kayaknya tdk mungkin, secara adat Bugis itu ribet bets bets...
kenapa kalo liat orang merid jadi kepengen... heuheuheue...
he he he, kayaknya fotonya banyakan bukan foto nikah yah ? but, anyway mudah2an itu pernikahan pertama dan terakhir buat mas Joko. oke ?
FOTO mu keren jg juga SAM :D
way
itu di mandala bhakti wanita tama ya sam?
di mandala bakti? tau gitu aku dateng ah..... bawa amplop kosong :D jadi bonek :P
dimana2 gampangan 'n simple-an kawin daripada nikah koq... hehehehehee...
waduuuh kayanya acaranya mewah banget tuh mas... bisa ga ya ky gitu.... hmmmmm jadi kepengen he hehee met week end ya mas sam... gimana jalan2 kebandungnya jadi kemarin?
They made a great couple and my regards also :), hope this shout finds you well and put us back in active touch base..
Kind regards from Gbarnga - I'll be flying back to MOnrovia by noon.
Cheers!
:)
Post a Comment
<< Home