Biar Tanah Menyimpan Bara Kita
Tuesday, May 31, 2005
By Sam (31052005.12.47)
Fiction
………..
Aku terdiam dalam tatap. Perlahan kulihat titik bening di mata jernihmu, namun tak hendak tangan ini menyekanya terlebih sekedar menepuk bahu menyelimutkan simpatiku. Terbisu.
“Ada apa dengan kita?”
Sulit aku bedakan apakah ini satu kalimat tanya darimu atau satu penyesalan mendalam. Pantas memang bila ini bermuara jadi satu tanda tanya bagi kita. Masih hitungan bulan semenjak kita temukan cinta diatas para-para. Lalu kita sepakat untuk pindahkan bara di tangan kita. Bara yang memberi terang dan menampakkan indah gurat wajah dan tulus hatimu. Bara yang memandikan kita dengan hangat bias dan percik api yang belum pernah kita rasa. Dan bara yang selalu kita sembunyikan dari tetes air di teritisan.
Sejak itu kita menapak papa-para bagai buaian kita.
Rupanya kita lupa untuk menyembunyikan bara itu dari hembus nafas kita. Hembusan yang membuat pijarnya membesar dan menjilat tangan-tangan rapuh kita. Pijar yang mengobarkan hati kertas kita, juga membakar serpih indah perjalanan yang dengan peluh kita tenun.
Kiranya kita lupa, tidak selamanya bisa duduk dipara-para dimana kehangatan selalu kita rasa. Adakala kaki kita mesti kembali kita pijakan ke tanah tuk merasa satu realita. Dan adakala harus kita peka bahwa bara itu dipinjamkan untuk kita.
Sejak itu kita dalam persimpangan.
………….
Akankah kita berkeinginan bergumul kembali di para-para. Sekedar merasa semunya bara cinta? Ataukah kau akan sambut ulurku. Tuk menuntunmu turun menapak tanah memanggul bara. Karena tak hendak kuletakkan bara kita di para-para dimana kehangatan berlimpah. Tapi kan ku tebar di gelap malam dimana cahaya bulan enggan berkabar.
Kau kan lihat tanah akan menjaga pijarnya tanpa membakar. Dan akan kau lihat tanah akan merengkuhnya dan menyimpannya untuk kita sekaligus membagikannya untuk yang lain.
Karena kutahu bara ini hanya titipan. Dimana tanganku tak mampu simpan.
posted by kinanthi sophia ambalika @ 5/31/2005 02:04:00 PM -
4 Comments:
ya ampuuun. lu makan apa sih Sam ?
gak kuat gw bacanya. udah selevel pujangga euy ...
sukses bro
duh, daleeeem banget! siapa ya dia? bukan aku kan? hihihihihi. salut, belajar bahasa dimana sih?
wuadoh...dalem bangets neh..
Salam kenal!
ajarin aku donk kak,biar aku bisa bikin karya sebagus kka^^
Post a Comment
<< Home