Mencari Kecocokan Hati
Wednesday, February 01, 2006
By Sam (01022006.15.50)
Secarik Perenungan
“Tumben nelpon, lagi kesepian ya!”
“Tahu aja … suamiku ke luar kota nih, seminggu lage,”
“Ceritanya minta ditemani nih?” Godaku tak kalah seru.
“Kalau kamu tak ada kerja sih …. mau dong,” Rajuk manja terngiang di ujung sana, “Mumpung genting rumah pada bocor neh!”
Meledaklah tawa kami sejadi-jadi.
Akrab, dan asal. Kali itulah gambaran kami sebagai sahabat. Tak ada perbincangan tanpa saling menguatkan, menasehati bahkan juga sebaliknya saling mencela dan mentertawai. Tapi itulah bentuk persahabatan yang kami punya. Unik dan menakjubkan. Meski Dia telah mengikatkan diri dengan yang lain dan melantakkan mimpiku tapi ternyata persahabatan yang kami punya taklah turut hangus dan meng-abu! Justru sebaliknya kedekatan sebagai saudara menguatkan benang persahabatan itu menjadi satu rantai tak terputuskan.
“Ceria amat, celaan apa lage neh yang bakal nyasar ke aku?”
“Duh … tahu aja kalo mau di kerjain!”
“Emangnya aku gak hapal ama modus operandi kamu kalo lagi seneng gitu?”
“Hahahaha …. gaklah aku hanya mo tanyain ada berapa banyak prospek kamu sekarang?”
“Mmmmm…… 4 kali, atau mungkin 7?”
“Banyak amat?”
“Ya …. kan gak bakalan dipilih semua!”
“Coba tempo hari kamu pilih aku, gak bakalan deh kesusahan seperti sekarang, hahaha!”
“Sialan!”
………….
Percakapan ini tak urung membuatku pikiranku menari-nari beberapa saat. Prospek! Istilah yang saling kami gunakan untuk merujuk pada seseorang yang tengah dekat dengan kami atau tepatnya aku. Tak ada hubungannya dengan masalah sales apalagi MLM, karena ini lebih berhubungan dengan perkara Jodoh. Dia tahu sekali aku bukanlah orang yang mudah jatuh cinta, perlu waktu bagiku untuk merasa nyaman dan bisa jadi diri sendiri dalam suatu relationship. Untuk itu Dia selalu menyarankanku untuk menghimpun rekan sebanyak mungkin sebagai teman hingga bila waktunya tiba aku bisa memilih salah satu diantaranya sebagai sebelah jiwaku. “Prospek” begitu dia mengistilahkan dengan gaulnya. Kuamini dan kujalani saran ini karena aku tak melihat ada hati yang dilukai, selain itu dengan cara ini akan bisa kujumpai pribadi-pribadi yang sesungguhnya, yang tanpa topeng ataupun kepalsuan! Ini tak akan mengejutkan lagi bila memang relationship itu akan menuju level yang lebih serius.
Prospek bukanlah perkara angka tapi perkara mutu. Perkara qualitas dari satu relationship. Tak ada yang dibanggai dengan banyaknya angka itu karena hal tersebut juga tidak menunjukkan probabilitas. Jodoh memang unik sekaligus membingungkan. Dia bukanlah sesuatu yang bisa di prediksi dengan logika. Ada kalanya sampan tak mampu berlabuh karena dermaga tak mengingini. Namun tak jarang pula justru sampan yang tak mau menghampiri. Dilema, karena cinta datang kadang tanpa kita inginkan dan berlalupun tanpa kita bisa kita halang. Tapi bagaimanapun sampan harus tetap melaju, karena tak pernah kita tahu di dermaga mana kita akan berlabuh. Meski itu butuh keberanian. Meski itu adakalanya menorehkan keprihatinan. Mungkin inilah jalan kita dimana kita harus bertemu dengan orang-orang yang baik sebelum menemukan dia yang terbaik bagi kita.
………….
“Kamu hanya akan memilih satu tentunya, bisa kamu bayangkan bagaimana dengan yang lain?”
“Kupikir mereka akan seperti kita, …. Akan memiliki persahabatan denganku, seperti yang kita punya!”
“Kau yakin?”
“Tentu, relationship ini bukanlah kompetisi, ……. tapi mencari kecocokan hati!”
posted by kinanthi sophia ambalika @ 2/01/2006 11:15:00 PM -
13 Comments:
Mas Sam,
Iya deh mas,kita bersahabat aja *mundur teratur* :)
Ok deh TTM aja ya sisca kekekekekeke
trus udak ketemu yang cocok belum ?
it's all about chemistry, right?
To Mamat:
hehehe tunggu undangannya ya pak
To Yaya:
bener2 benul bu yaya. Kapan neh undangan ulang tahunnya dah lewat tuh :P
Cieeeeeh..jd lg nyebar undangan neeeeh? *wink2
Ugh..sakitnya dermaga nggak menerima sampan untuk berlabuh.
Prospek ada 7, tang ada chemistrynya cuma satu...trus yang 6 mo dibawa ke mana hati mereka..ksian bener..:(
To Unai:
Ada ide?
Tapi..biar bagaimanapun dermaga dibuat memang untuk berlabuhnya sampan bukan?
Same here I guess, I'm still try to find a harbour to drop my anchor :)
btw, Sammy..kok prospeknya cuman 7?? nanggung tuh. 3 lagi jadi 10 bisa dpt gelas tuh...(undian rinso kalee..) hehe..
To apey:
kalo prospeknya 15 jadi dapet HANDUK CANTIK kali ya kekekeke
alamak...
PROSPEK ya...
saya jadi punya kosa kata baru...
huehehehe...
ibaratnya kita memandang setumpuk kepingan. disana bercampur kepingan emas dan kuningan dengan kadar karat yg berbeda-beda. kita hanya memandang dan yang kita harapkan kita mengambil yg 24 karat. ternyata yg kita ambil itu bukan yg 24 karat seperti yg kita harapkan.
ok. sesungguhnya emas 24 karat itu tidak ada. berapapun kadar kepingan emas yg kita miliki, diri kita punya kewajiban untuk menggosoknya setiap hari, agar selalu berkilau dan Tuhan akan menambahkan kadar karatnya kepada kita. hingga mencapai kesempurnaan 24 karat yg kita inginkan :D
dan titipan kepingan emas itu tidak selayaknya kita lepaskan, karena belum tentu kita akan mendapatkan yg lebih baik :)
*dikutip dari tulisan di sebuah majalah :P
koyone ra nyambung yo :P huahahahahahah
This comment has been removed by a blog administrator.
Post a Comment
<< Home