Titik Bersinar Itu telah Tersimpul
Tuesday, December 06, 2005
Secarik Perenungan Buat Ulang Tahun BlogFam
From : Pria@yahoo.com
Sent : Sunday, May 02, 2004 01:37 AM
Sobatku, … aku mengirimkanmu sebuah email! Bukan untuk kau balas, karena aku tak ingin ada rasa belasmu. Biarkanlah mulut ini merancau, sekedar menenangkan rasa yang galau. Ku hanya ingin berkata. Aku disini tak ada yang menemani,…… aku sendiri……
Jujur aku malu! Teramat malu. Tak semestinya aku kirimkan email ini. Seperti kataku, aku akan berkabar bila dikota ini aku telah berhasil gapai mimpiku, mampu tunjukkan kemuliaanku. Kata yang satu setengah tahun lalu kuucap, sepertinya aku ingkari sendiri kini.
Kau ingat waktu aku pergi dahulu? Dipunggungku terpanggul kobar semangat yang tak luntur oleh derasnya hujan sekalipun. Jiwaku begitu bergejolak membayangkan segala hal baru yang akan aku jumpai di kota ini. Bayangan akan mimpi-mimpi yang akan terwujud, tajam terpahat di benakku. Menepiskan logikaku akan kenyataan bahwa sebenarnya aku tercerabut dari akarku. Terambil dari masa-masa suka bersamamu, dan dengan mereka yang saling berbagi bersamaku. Aku kini tertanam di lahan yang baru. Tempat yang sebenarnya teramat asing bagiku. Satu tantangan besar untuk bisa bertahan dan tumbuh disini. Sobatku, kutahu kau amat kehilanganku saat itu. Hanya bijakmu yang mengantarku hingga tak ada air mata yang kau berikan melainkan sepucuk doa kesuksesan yang kau selip di sakuku tersampulkan senyum ikhlasmu.
Ternyata … Aku salah sobatku. Kota ini punya cara yang berbeda. Aku terpelanting menghadapi begitu banyak hal yang baru dan lain dari yang selama ini aku punya. Bukan hanya menghadapi berbagai persaingan dan tantangan untuk bisa memperebutkan rejeki. Bukan hanya menghadapi kesemerawutan dan hilangnya sisi manusiawi dari sebuah tata kota. Bukan pula hanya menghadapi segala benturan nurani yang tak terhindari, namun juga aku telah kehilangan satu-satunya yang aku miliki, …. sebuah kehangatan hati!
Entahlah kemana dia pergi. Yang pasti kini aku tak merasai. Rasa berbagi dan memiliki, semangat dan harapan diri juga mimpi-mimpi. Yang ada hanya beku dan mati. Betapa tidak! Setiap hari ku dihadapkan pada satu rutinitas yang sama. Berangkat pagi buta dan pulang jelang selimut tidur ditangkupkan. Menemui orang yang sama, pekerjaan yang sama, permasalahan yang sama bahkan kupastikan mulutkupun selalu berucap hal yang sama. Hingga ku tak pernah ingat lagi bilangan tanggal dan bahkan nama hari yang kulewati. Sampai kuterima SMSmu dini tadi untuk ucapkan sepenggal kata untukku, kata selamat untuk bertambahnya usiaku.
Sobatku pernahkan kau rasa gersang saat sebuah hati mati? Hati yang menyalakan mimpi dan semangatmu hingga selalu ada harap bahwa dirimupun mampu memberi arti. Memberi makna warna-warni bagi perjalanan hidupmu atau mungkin juga warna-warni bagi mereka-mereka diluar dirimu? Hati yang memberimu damai, karena disana terdapat hati lain yang selalu ada untukmu. Mendorong dan menyemangatimu kala kau terantuk dan jatuh, atau yang mendukungmu kala bahagia ada dipundakmu. Sayangnya itu semua kini mati, hanya karena dia tertanam di lahan yang tak terairi hingga dia gersang dan segera meranggas tiada nyawa lagi. Dulu aku tak pernah percayai ini. Tapi sekarang dia datang dan selalu menghantui.
Kau lihat langit malam ini, sobatku? Ada beribu titik bersinar menggantung disana. Dan aku adalah salah satunya yang bersinar redup dalam kesendirianku. Mungkin juga titik-titik bersinar yang lainpun sepertiku, merasai hal yang sama. Bisa jadi … Karena di kota ini kami bagai sekumpulan titik-titik yang dilantakkan tersebar dan terberai. Titik-titik bersinar yang menghadapi setiap tantangan hidupnya sendiri-sendiri … namun sebenarnya sama-sama merasai matinya sebuah hati.
Sobatku, … aku mengirimkanmu sebuah email! Bukan untuk kau balas, karena aku tak ingin ada rasa belasmu. Biarkanlah mulut ini merancau, sekedar menenangkan rasa yang galau. Ku hanya ingin berkata. Aku hanyalah sebuah titik bersinar diatas sana. Menggantung dalam kesendirian.
Sobatku aku akan berusaha untuk menghidupkan hatiku.
Pria
………….
From : Pria@yahoo.com
Sent : Monday, December 05, 2005, 00:07 AM
Sobatku …….. aku mengirimkanmu sebuah email! Untuk segera kau balas. Biarkanlah mulut ini kembali merancau, sekedar ungkapkan rasa yang tak lagi risau. Ku hanya ingin berkata. Aku telah ada yang menemani ……. Aku tak lagi sendiri.
Aku tak lagi malu untuk mengirimkanmu sebuah email sobat. Karena aku telah mampu gapai mimpiku dan tunjukkan kemuliaanku. Memenuhi janji untuk mengabarkannya padamu seperti yang aku ucap tiga tahun lalu di hadapmu.
Sobatku hidupku makin terlengkapi karena telah kuhidupkan hatiku. Tahun lalu aku berusaha mencarinya, karena aku tak ingin menyerah pada pasrah dan umpat kekesalan akan keadaan. Menyerah pada kesendirian dan sepiku. Aku mencarinya dengan ujung penaku, dengan kata-kataku yang aku simpul pada lembar demi lembar virtual yang dikenalkan temanku. Lembaran yang tak hanya aku simpan sendiri namun juga kubagikan pada yang lain. Dan perlahan lembar itu menuntunku ke tempat aku bisa mengairi hatiku, ke tempat hati-hati yang lain juga tersirami dan merasakan kesegaran. Tempat yang kembali memberi hidup pada hati kami yang semula mati … tempat yang kami panggil dengan keluarga maya.
Patut kusyukuri sobatku karena dalam sendiriku, dalam matinya hatiku aku tertuntun untuk menjumpai keluarga mayaku. Selayaknya sebuah keluarga kutemukan kehangatan dan sapa yang mencairkan beku hatiku. Hati yang menyalakan kembali mimpi dan semangatku hingga selalu ada harap bahwa dirikupun mampu memberi arti. Memberi makna warna-warni bagi perjalanan hidupku atau mungkin juga warna-warni bagi mereka-mereka diluar diriku. Hati yang memberiku damai, karena disana ada hati lain yang selalu ada untukku. Hati lain yang mendorong dan menyemangatiku kala aku terantuk dan jatuh, atau mendukungku kala bahagia ada dipundakku. Kusyukuri hatiku yang kini hidup kembali, karena dia tertanam di lahan yang selalu terairi hingga dia rindang dan segera bertunas. Dulu aku tak pernah percayai ini. Tapi sekarang dia datang dengan begitu cepat, kuamini apa yang telah terjadi.
Kau lihat langit malam ini, sobatku? Ada beribu titik bersinar menggantung disana. Dan aku adalah salah satunya yang tak lagi bersinar redup dan sendiri. Karena ternyata diantara titik-titik yang bersinar itu telah saling tertaut, tersimpul antara satu dengan yang lain. Tersimpul dalam keluarga maya untuk selalu bersama mendukung memberikan terang. Yang tak hanya bagi diri kami tapi juga bagi mereka yang lain. Kini kami adalah titik-titik bersinar yang menghadapi setiap tantangan hidup dengan tidak sendiri … dan sama-sama mensyukuri kembalinya sebuah hati!
Sobatku …….. aku mengirimkanmu sebuah email! Untuk segera kau balas. Biarkanlah mulut ini kembali merancau, sekedar ungkapkan rasa yang tak lagi risau. Ku hanya ingin berkata. Bahwa aku telah menjadi bagian dari sekumpulan titik-titik bersinar diatas sana. Menggantung dan bergandengan dalam kebersamaan. Aku ……. tak lagi sendiri!
Sobatku kuajak kau menjadi bagian dari titik bersinar dalam keluarga kami,
Pria
posted by kinanthi sophia ambalika @ 12/06/2005 08:00:00 AM -
11 Comments:
asik ... gw yang pertamaaa ...
what a great story. Seperti karya-karya sebelumnya, selalu ada nuansa yang dalam, dan sangat berarti.
Sukses terus. ( ini bab ke berapa yah ?).
asik...aku yang ke dua nah ikut2xan....
gak komen deh untuk yang kali ini...gret babe!!!
great!!!
met ultah buat keluarga mayaku..
met ultah my big family
sukses ya sam ;)
Dalem euy..
makasih sam atas refleksinya buat blogfam thank you yahhh
-maknyak-
wahh... :)
selamat ulang tahun blogfammm...
sketsahati.com
You're not alooone **Jecko-song mode ON**
Keren! keren!
Happy Birthday BlogFam!
To all, tx ya untuk komentnya. Aku pikir tulisan ini bukan untuk siapa-siapa atau untuk tujuan apa. Dia hanya sekedar kata untuk kita semua .... karena kini kita tidaklah sendiri. Ada keluarga yang untuk kita "pulang"
Happy B'day Blogfam
ide kreatifnya ga ada matinya hehe..
goodluck ya sam.. klo kali ini menang lagi, saya siap ditraktir :P
YNa - http://bintang-yn.blogspot.com
karya" mas sam memang selalu bagus,,
saya merinding membacanya,,
semoga sukses selalunya mas
Post a Comment
<< Home