Griya Tawang (Penthouse)

Monday, February 21, 2005

By: sam (200205.12.49)

Sesiang ini cuma televise teman berkomunikasiku. Sepi ... senyap sama sekali tak mengganggu. Sepertinya saat saat begini begitu sulit dicari. Dihari biasa aku bisa lebih dari 18 jam untuk sekedar bercakap, memerintah, marah, menggerutu, juga terbahak dengan suara mulutku. Baik juga sesekali terdiam mengistirahatkan suara dan mulut supaya tidak terlampau kapalan karena sering digunakan. Biarlah pikiran dan hati yang tetap bekerja.

Ada yang menarik saat remoteku tertekan di chanel Metro TV. Tertayang mengenai griya-griya tawang yang amat sangat mewah di berbagai belahan dunia. Mulai dari adanya kolam renang transparan di atas ruang tamu, penggunaan teknologi pintar, interior jaman rococo baroque hingga griya tawang khusus untuk pasangan bulan madu..wah.

sungguh kontras saat remoteku berada di TransTV. Tersiar adanya suku Da’a di pedalaman Sulawesi Tengah. Mereka pun telah mengenal griya tawang terbukti dari perkampungan mereka yang menempatkan rumah-rumah mereka berada diatas pohon. Sederhana bahkan justru merepotkan. Meski kedua griya tawang tak bisa dibandingkan namun dalam fungsi tetaplah tak beda. Dasarnya berteduh adalah hal utama ... disaat tuntutan dan kemajuan telah sejalan estetika dan prestisepun menjadi lebih penting....dan diagungkan.

Bisa jadi ini cibiranku akan kemewahan griya tawang karena aku tak berada di sana ... di griya tawang. Melainkan baru tahap menerawang sebuah griya!.

posted by kinanthi sophia ambalika @ 2/21/2005 07:45:00 AM -

0 Comments:

Post a Comment

<< Home