Surat Cinta Untuk Jiwa

Monday, February 07, 2005

By: Unknown
Surat ini kutujukan untuk diriku sendiri serta sahabat-sahabat tercintaku yang insya Allah tetap mencintai Allah dan rasul-Nya diatas segalanya, karena hanya cinta itu yang dapat mengalahkan segalanya, cinta hakiki yang membuat manusia melihat segalanya dari sudut pandang yang berbeda, lebih bermakna dan indah.

Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hati sahabat-sahabat tercintaku yang kerap kali terisi oleh cinta selain-Nya, yg mudah sekali terlena oleh indahnya dunia, yg terkadang melakukan segalanya bukan karena-Nya, lalu diruang hatinya yg kelam merasa senang jika dilihat dan dipuji orang, entah dimana keikhlasan. Maka saat merasakan kekecewaan dan kelelahan karena hal yg dilakukan tidak sepenuhnya berlandaskan keikhlasan, padahal Allah tidak pernah menanyakan hasil. Dia akan melihat kesungguhan dalam berproses.

Surat ini kutujukan pula untuk jiwaku serta jiwa sahabat-sahabat tercintaku yang mulai lelah menapaki jalan-Nya ketika seringkali mengeluh, merasa terbebani bahkan terpaksa untuk menjalankan tugas yang sangat mulia. Padahal tiada kesakitan, kelelahan serta kepayahan yang dirasakan oleh seorang hamba melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosanya.

Surat ini kutujukan untuk ruh-ku dan ruh sahabat-sahabat tercintaku yg mulai terkikis oleh dunia yg menipu, serta membiarkan fitrahnya tertutup oleh maksiat yg dinikmati, lalu dimanakah kejujuran diletakkan?? Dan kini terabaikan sudah nurani yang bersih, saat ibadah hanyalah rutinitas belaka, saat fisik dan fikirandisibukkan oleh dunia, saat wajah menampakkan kebahagiaan yg semu. Coba lihat sana! Hatimu menangis dan meranakah??!

Surat ini kutujukan untuk diriku dan diri sahabat-sahabat tercintaku yg sombong, yg terkadang bangga pada dirinya sendiri. Sungguh tiada satupun yg membuat kita lebih dihadapan-Nya selain ketakwaan. Padahal kita menyadari bahwa tiap-tiap jiwa akan merasakan mati, namun kita masih bergulat terus dengan kefanaan.

Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hati sahabat-sahabat tercintaku yang mulai mati, saat tiada getar ketika asma Allah disebut, saat tiada sesal ketika kebaikan terlewatkan begitu saja, saat tiada rasa takut padaNya ketika maksiat dilakukan, dan tiada merasa berdosa ketika menzhalimi diri sendiri dan orang lain.

Akhirnya surat ini kutujukan untuk jiwa yg masih memiliki cahaya mekipun sedikit, jangan biarkan cahaya itu padam. Maka terus kumpulkan cahaya itu hinggaia dapat menerangi wajah-wajah disekeliling, memberikan keindahan Islam yang sesungguhnya hanya dengan kekuatan dari-Nya

"Ya..Allah yang maha membolak-balikkan hati, tetapkan hati ini pada agama-MU, pada ta'at kepada-Mu dan da'wah dijalan-Mu"

Wallahu'alam bishowab

NB : Semoga bisa membangkitkan iman yang sedang mati atau 'jalan ditempat', berdiam diri tanpa ada sesuatu amalan-pun yang dapat dikerjakan. Kembalikan semangat itu sahabat-sahabat tercintaku..... ada Allah dan orang-orang beriman yang selalu menemani dikala hati "lelah".

posted by kinanthi sophia ambalika @ 2/07/2005 11:11:00 AM -

2 Comments:

Blogger .:nien:. said...

Udah pernah blum kalo abis sholat kirimin orang tua, sodara-sodara, temen-temen, Al-Fatihah. Katanya banyak manfaatnya?

6:54 PM  
Blogger kinanthi sophia ambalika said...

Malah harusnya dibaca 7 kali :)!

7:03 AM  

Post a Comment

<< Home