Waktu Itu Tak Pernah Kembali

Sunday, February 06, 2005

By: Sam (050105.23.26)

Kurenungkan saat sekian lama berjalan dan menengok kebelakang. Coba kusisihkan syukur, untuk menakar seberapa berat penyesalanku. Kudapati diriku tak mampu memikulnya. Tak saja berat karena kata sesal tapi juga kata bagaimana tertebus. Karena semua terkurung dalam satu kalimat singkat ”sudah terlambat !!!“.

Sesalku bukan tertaut pada kehidupan mana aku di letakkan dan langkah apa yang telah terlalui. Karena keduanyalah yang menentukan takdirku kini. Namun justru terpasung pada adanya ”kesempatan“. Waktu, tempat dan usaha yang kadang tak mendukung satu kesempatan bukan saja untuk terwujud bahkan hanya sekedar datang.

Iri.... tak layakkah aku bila mampunyai rasa ini?

Membeku? Tidaklah bijak bila ini terjadi pada otakku. Aku ingat sekali dengan bait singkat yang kutuliskan pada souvenir kecilku bagi Keiko, sahabatku dari jepang saat berkunjung awal tahun ini.

”Seseorang tidak akan bisa kembali kemasa lalu untuk membuat berubahan baru. Namun Dia bisa memulai hal baru sekarang dan mengakhirinya nanti dengan akhiran yang baru pula“

Waktu tak pernah kembali. Hanya keinginan untuk berani mengubah dan memaknai hidup ini yang takkan membuat kita tertinggal. Apalagi terpaku pada penyesalan.

posted by kinanthi sophia ambalika @ 2/06/2005 01:25:00 AM -

0 Comments:

Post a Comment

<< Home