Mencicipi Selera
Thursday, July 19, 2007
Langkahku
Diatas karpet aku bersandar di sofa merah. Bantal-bantal aku turunkan untuk memberi kenyamanan sementara remote TV telah berada di genggamanku. Meski banyak acara TV yang menarik di hari minggu tapi tanganku masih saja memainkan remote mengais ketertarikan di tiap chanel Indovision. Dan aku menemukannya.
”Siapa ini Be ?” Suara Huny ku tiba-tiba hadir dan membenahi sofa untuk diduduki.
”Karan.”
”Acara macam Oprah gitu?”
“Ya …”
“India ya Be.”
Aku lihat muka dia mulai tersenyum-senyum.
“Itu siapa Be?” Tanyanya lima menit kemudian.
“Rani Mukerje … itu yang main di Kuch Kuch Hota Hai!”
“Sampingnya?”
“Kareena Kapoor adeknya Kharisma Kapoor”
”Duh sampai segitu apalnya,” Huny-ku menggeleng-geleng tertawa. ”Ayahnya aja udah kena Bollywood Syndrom gini ya. Gimana nanti calon anaknya!”
Akupun ikut geli dan terbahak!
...........
Aku penggemar film. Tidak hanya gemar malah, seringkali beberapa hari selang menonton aku masih memikirkan film tersebut. Ingat per-adegan bahkan dialognya. Beberapa film menjadi wajib tontonku meski film itu telah berulangkali diputar di televisi. Tidak saja karena jalan ceritanya, kadang karena pemainnya bahkan karena film itu pernah menjadi bagian hidup yang ingin kuingat. Konyol memang, tapi aku bener-bener bisa menikmati setiap gerak pita seluloit itu di layar perak. Sekaligus bagaimana menganalisa dan mengkomentarinya. Komplet!.
Film Hollywood sudah biasa tapi bagaimana dengan film Bollywood dan Mandarin? Tak banyak yang tahu kalau aku pun penggemar berat kedua arus film terakhir ini. Beberapa rekan dekat suka mencibir dan mengolok-olok kalau aku suka mengganti chanel ke Celestial atau hapal artis Bollywood. Bahkan aku suka dibilang tak nasionalis karena aku tak suka film-film besutan anak negri termasuk yang berbau pocong. Sebenarnya selera filmku sama dengan selera makanku. Tak beda. Bisa dikata aku penggemar semua makanan cuma dengan syarat makanan itu enak dan sesuai selera. Demikian juga film aku penggemar semua film termasuk juga film-film independen namun kembali ke syarat utama itu. Yang penting enak dinikmati!
Bukan tanpa alasan aku katakan bahwa film Bollywood dan Mandarin sebenarnya lebih punya jiwa dan lebih dalam filosofinya dibanding film Hollywood. Spectakulernya special effect hollywood tak bisa dipungkiri hebatnya namun begitu film berakhir kita merasa tipisnya tema atau filosofis yang diusung. Berbeda dengan film timur jauh seringkali layar menangkap kekosongan adegan bahkan kesunyian musik namun frame tersebut sangat dalam dan sarat makna. Juga kalau kita lihat film india tak jarang narasinya begitu dalam terlebih saat dimana mereka beradu dialog. Satu perbandingan tengoklah Memoirs Of Geisha yang di garap Rob Marshall dan Brokeback Mountain besutan Ang Lee. Kehidupan timur yang disajikan oleh selera bule sangat jauh beda dengan frame kehidupan bule yang di lihat dari kacamata Asia. Geisha terlihat sangat broadway bahkan kehilangan filosofis ketimurannya. Sementara Brokeback sebaliknya tampil sangat sunyi dan sarat pergumulan makna.
Mencicipi makanan dan mengamati film kembali masalah selera yang bicara. Satu ukuran yang sangat obyektif parameternya. Tak usah dipermasalahkan. Selagi kita sama-sama bisa menikmatinya. Kita bagai mengguratkan warna-warni di langit putih. Semakin banyak warna yang kita toreh akan semakin banyak hal unik yang bisa kita temukan ... bahkan kita mengerti arti keindahan itu sendiri.
Labels: Langkahku
posted by kinanthi sophia ambalika @ 7/19/2007 11:02:00 AM -
9 Comments:
”Ayahnya aja udah kena Bollywood Syndrom gini ya. Gimana nanti calon anaknya!” --> weh..selamat ya..? ngebut nih..? kejar setoran? :D
btw, uh..lagi gak suka nonton nih. bawaanya langsung ngantuk.. :D
kalo diinget2..terakhir ke bioskop itu kayanya tahun lalu.. ops!!
Hahahaha...jd inget dulu sempet smsan pas ada Veer Zarra :D
Pasti yg ditonton itu Koffee With Karan deeh, hihihi.
Btw mas, kan Yaya sekarang megang blog bollywood lho di ABN (asia blog network).
Mampir yaa ke http://myfilmblogs.com/bollywood
duh ketahuan suka lari larian di balik pohon kan..hihihi bollywood forefa nih mas ;).. Gak betah nontonnya..lama banget kalo pilm india. Sun buat calon generasi penggemar bollywood yah..muah
"Gimana nanti calon anaknya!"
Ikutan ngucapin selamat juga deh...
*hembus gosip*
:) :)
bagaimana dengan sinetron indonesia
mandarin?...asik ada temennya ni..yes! *tepuk tangan*
lho... dah ada isinya to?
btw
dah nonton film
"before sunrise"
dan
"before sunset"?
film bagus menurutku.
yang main julie deeply dan ethan hawke.
coba deh...
mbakyumu
hehehehe, ternyata ada juga yang bahas film hindie ya?? mampir dech ke t4 ku...
maap.. aku ga suka bolywod n asiawod...hehehe
Post a Comment
<< Home