Aku “Dipaku Priaku” Mengucap

Monday, November 17, 2008

By Be Samyono (17112008-09.30)


Hanya terinspirasi begitu saat aku menuliskan fiksi “Dipaku Priaku”. Inspirasi dari beberapa teman dengan pengalaman serupa dan terispirasi dari rekan yang terlepas pasungnya. Sebaris email minggu aku terima dari seorang diantara mereka. Dari seorang AKU “DIPAKU PRIAKU” yang berucap:




Hai Sahabatku yang Memahami Hatiku….


Setelah sekian lama, akhirnya kau berbagi tentang “Cerita” ini, aku baru membacanya tadi pagi, begitu aku mengaktifkan laptop di atas meja kerja kantorku yang baru, tepatnya baru seminggu. Aku mendapat pesan offline-mu dan kamu ingin memastikan aku baik baik saja, sejak aku mencabut paku di hatiku di awal Ramadhan lalu.


Ya, Alhamdulillah, dukungan dari sahabat-sahabat baikku dan termasuk kamu membuat aku merasa sangat mudah menjalani semua ini. Ramadhan kali ini, adalah awal semua niatan dalam doaku, ketika aku memanjatkan harapanku kepada Yang Maha Penentu, semua hal menjadi mudah.


Idul Fitri 1429 H adalah awal hidup baruku, Aku melepaskan paku-paku yang menancap pada sisi emosional dan psikologisku, Aku merasa lega, bahwa semua itu berjalan dengan sangat baik. Pada kesempatan yang sama, Aku mendapat deal baru, sebuah kesempatan karir yang bagus. Dengan membawa diri dengan image dan penampilan yang baru.


Aku memulai sebagian besar hidupku di lingkungan baru. Sehingga aku bertemu dengan orang-orang baru. Dan berkesempatan menanam benih hubungan pertemanan yang baru. Walau pun terlalu awal untuk disampaikan, Semoga berbuah hubungan istimewa yang baru. Hubungan yang baik dan sehat. Hubungan yang penuh penghormatan dan perhargaan, yang mempersilakan aku mampir di beranda rumahnya, yang mengajakku melihat-lihat foto keluarga dan bercerita di ruang tamu, dan dengan suka hati menawarkan nonton tv bersama di ruang tengah sembari bergurau dan menikmati teh hangat. Dan kelak suatu hari berbagi mimpi-mimpi indah ketika bangun di pagi hari.


Sahabatku,

Engkau tak perlu mengkhawatirkanku, bahkan aku yang kini telah menjadi aku yang baru…. Dan segalanya telah berjalan dengan baik, sebuah doa yang dikabulkan oleh Yang Maha Kasih dan Sayang, lebih dari yang aku harapkan.


Jakarta, 13 Nov 2008. 09.52.


Salam,

Aku.

Labels:

posted by kinanthi sophia ambalika @ 11/17/2008 09:41:00 AM - 15 comments